KOTA MAGELANG, Suara Daerah - Dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban di wilayahnya serta mendorong perdamaian antarperguruan silat, Polres Magelang Kota mengadakan acara “Silaturahmi dan Deklarasi Damai”. Acara ini melibatkan berbagai perguruan silat, sebagai tindak lanjut dari kegiatan di Polda Jawa Tengah, Rabu (26/07/2023).
Acara Silaturahmi dan Deklarasi damai perguruan silat yang
digelar di Aula Polres Magelang kota dihadiri Kapolres AKBP Yolanda Evalyn
Sebayang, S.I.K., M.M. Juga Wakapolres Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho,
S.IP., M.H. dan para pejabat utama dan Para kapolsek jajaran.
Hadir pula Kepala Kesbangpol Kota Magelang, Drs. Agus Satoyo
Haroyadi, M.Si., Ketua KONI Kota Magelang Ali Sobri Sungkar, Kepala Disporapar
Kota Magelang Drs. Sarwo Imam Santoso. Kemudian Ketua Persaudaraan Setia Hati
Teratai (PSHT) Pusat Madiun wilayah Jawa Tengah Sapto Yohanes, Ketua PSHT Pusat
Madiun Cabang Kota Magelang, Agus Purwanto, S.H., Ketua Dewan PSHT Pusat Madiun
Cabang Kota Magelang, Susilo Anggoro. Serta Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia) Kota Magelang, Ir. Sutrisno, Ketua Harian Kosike (Kera Sakti
Indonesia) Cabang Magelang, Udi dan diikuti perwakilan Anggota Kosike dan PSHT Magelang.
Kapolres Magelang Kota Polda Jateng AKBP Yolanda, dalam
sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi dan kerjasama antarperguruan
silat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif dan memliki berdampak
positif pada masyarakat luas.
“Deklarasi damai ini merupakan upaya mengajak perguruan
silat di Kota Magelang untuk berperan aktif turut serta menjaga keamanan dan ketentraman
di tengah masyarakat. Terutama dalam rangkaian tahapan Pemilu 2024,” ungkap
Kapolres.
Kegiatan ini diharapkan bukan karena paksaan akan tetapi
murni karena kesadaran pribadi pelibatan masyarakat khususnya masing-masing
kelompok sebagai anggota masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
Kerukunan antar warga di Magelang terjaga dalam bingkai
toleransi yang saling menghormati, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada
para pesilat khususnya yang ada di Kota Magelang. Selanjutnya saya berpesan
kepada seluruh pesilat agar tidak mudah tersulut provokasi apabila ada
informasi-informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Khususnya yang
melalui jejaring media sosial yang disinyalir sebagai pemicu gesekan antar
kelompok tanpa ada klarifikasi atau kebenaran yang terjadi.
“Kita ketahui bersama bahwa tujuan tertinggi dari semua
ajaran seluruh perguruan adalah perdamaian dan persaudaraan, baik berdamai
dengan diri sendiri maupun damai dengan lingkungan sekitar. Marilah kita jaga
kondusifitas di Kota Magelang melalui peran kita masing-masing, dan tentunya
melaluli kegiatan yang positif. Menciptakan harmoni dan kesatuan di kalangan
para pesilat, sekaligus menjaga citra positif perguruan silat sebagai salah
satu warisan budaya bangsa,” kata Kapolres Yolanda.
"Melalui deklarasi damai ini, kita ingin mengajak
seluruh perguruan silat di Magelang Kota untuk saling mendukung dan bekerjasama
dalam menciptakan suasana yang harmonis. Sehingga perguruan silat dapat terus
memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan menjadi sarana pembinaan karakter
bagi generasi muda," lanjut AKBP Yolanda.
Momen bersejarah ini diisi dengan pernyataan Deklarasi Damai
yang dibacakan Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kota Magelang, Ir.
Sutrisno dan diikuti seluruh peserta dari perguruan silat yang hadir. Dilanjutkan
penandantanganan deklarasi damai sebagai komitmen mereka untuk mengutamakan
semangat persaudaraan, menghindari konflik, serta mendukung program-program
kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Berikut pernyataan deklarasi damai:
1. Siap menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945;
2. Akan melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya
bangsa dengan mengedepankan nilai agama dan mengutamakan persatuan dan kesatuan
dalam menjaga solidaritas perguruan pencak silat;
3. Siap mensukseskan Pemilu 2024 yang aman tanpa menebar
hoax dan ujaran kebencian antar sesama perguruan silat;
4. Bersama Polri dan Aparat TNI siap untuk menjaga situasi
kamtibmas yang kondusif, aman dan damai serta dapat mengendalikan anggota
perguruan silatnya masing-masing dan mendukung sepenuhnya tindakan tegas aparat
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Para ketua masing-masing perguruan pencak silat siap
bertanggungjawab apabila melanggar deklarasi damai ini, dan jika ada anggotanya
yang bermasalah dan terlibat hukum, siap diproses sesuai hukum yang belaku;
6. Jika ada anggota pencak silat bermasalah dengan hukum
yang berlaku untuk dilaksanakan analisa dan evaluasi keanggotaanya karena
memperburuk citra perguruan pencak silat tersebut.
Demikian deklarasi kesepakatan damai ini kami buat dengan
kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab serta tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Saat ditemui wartawan Kapolres juga menambahkan kegiatan ini
diselenggarakan sebagai upaya pencegahan awal, di mana apabila sering
bersilaturahmi, bertemu dan mengembangkan untuk berkolaborsi bersama tidak ada
ekses keributan.
“Apabila ada perbedaan pilihan dalam pemilu jangan sampai
membawa nama perguruan, yang tadinya anggota perguruan tidak tahu menahu
akhirnya ikut serta. Makanya itu kita dari awal kita buat deklarasi kesepakatan
menjaga jangan sampai ada gesekan,” tambah AKBP Yolanda.
Sementara itu Ketua Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia) Kota Magelang, Ir. Sutrisno mengapresiasi Kapolres Magelang Kota dan
jajarannya dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Dengan menjalin
silaturahmi tentunya akan ada kedekatan antar perguruan.
“Ide dan gagasan Kapolres sangat bagus sekali dalam
mengantisipasi jauh-jauh sebelumnya untuk menjaga situasi kamtibmas lebih aman,
nyaman dan damai di Magelang. Sehingga bisa menjadi percontohan untuk daerah
lain,” ucapnya.
Ia juga mengatakan selama ini terkait perguruan silat di
Kota Magelang bisa dikendalikan dan saling mendukung. Apabila ada yang
melanggar deklarasi dan kesepakatan tersebut, mempersilahkan pihak yang
berwajib untuk menindak karena itu adalah komitmen awal.
“Deklarasi dan Kesepakatan yang sudah dibuat harus dipatuhi
dan ditaati, dijalankan dari pucuk pimpinan sampai dengan yang di lapangan,”
pungkasnya. (Devina)
Social Footer